Merasakan Pedasnya Mie Aceh di Rest. Kampoeng Air Masakan Khas Aceh
Hari sabtu setelah menemani anak-anak berenang, mama Salsa yang sedang jauh di tinggal sang suami bertugas minta tolong diantar ke daerah cilandak kko ke kantor papa Salsa.
Ketika pergi Icha dan Fay sedang tidur siang, ber-3 berputar-putar di kawasan perkantoran tambang yang ada di Jl. Cilandak KKO sekilas aku semapt baca berbagai perusahaan tambang yang ada di kawasan tersebut dari Flidcon (tempat papa Salsa keraj), Atlas Copco, MHI Engine, Kobelco, CKB, Airindo Sakti, Trantek, PT Sumberdaya Sewatama, Trakindo dan entah beberapa lagi yang tidak sempat terekam.
Sebenernya ada tempat makan yang kulihat strategis dan ramai juga di sekitar kawasan ini, tetapi Mbak Eka belum terlalu lapar.
“ Kita makan di daerah Cibubur aja mbak, biar cepet pulang …” usulnya.
“ Ok lah, gimana kalau kita coba mie aceh yang terletak habis Tol Cibubur, udah lama aku penasaran. Dulu sewaktu awal tinggal di Jakarta aku pernah makan mie aceh di daerah pasar gedhe. Gila tuh mantab banget pedas dan ladanya! Aku membayangkan 7 tahun yang lalu untuk pertama kali mulai gawe di kota keras Metropolitan.
“ Boleh, aku juga penasaran tuh…”
Setelah 20 menitan kami sampe ke Restoran Kampoeng Air Masakan Khas Aceh setelah membayar di Pintu Tol Cibubur (Samping Telaga Seafood Rest).
Disambut oleh mbak yang ramah dengan menyodorkan daftar menu, hmm aku mencoba mie rebus ayam, menurut mbak yang bertugas mie kuah adalah khasnya dan mbak Eka mencoba mie gorengnya.
Nah itu foto kue Timpan, aku search dim bah google ternyata kue ini merupakan kue khas masyarakat Aceh, kudapan manis yang terbuat dari tepung ketan menjadi makanan favorit pada saat hari raya. Di kemas dalam bungkus daun pisang. Rasanya manis hampir kaya kue bugis.