Sebagai upaya memperluas akses pembiayaan antara lembaga keuangan syariah dengan pelaku usaha syariah, serta penguatan literasi dan inklusi keuangan syariah, Bank Indonesia berkolaborasi dengan Pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) telah menyelenggarakan Bulan Pembiayaan Syariah (BPS) tahun 2024. Rangkaian kegiatan BPS dimulai dengan kick off pada tanggal 25 Juni 2024, dilanjutkan dengan kegiatan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatera di Batam pada tanggal 27 Mei-1 Juni 2024, FESyar Kawasan Indonesia Timur (KTI) di Kendari pada tanggal 8-10 Juli 2024, FESyar Jawa di Surabaya pada tanggal 13-15 September 2024 dan Main Agenda pada Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta pada tanggal 30 Oktober – 3 November 2024.
    BPS tahun ini mengusung tema “Akselerasi Pembiayaan Syariah untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan". Kebaruan yang ada pada pelaksanaan BPS tahun 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni adanya Project Charter yang diformulasikan dengan Kementerian dan Lembaga terkait lainnya untuk meningkatkan akses pembiayaan terhadap UMKM dengan menyasar sektor ekonomi kreatif dan pesantren sehingga program pembiayaan lebih terarah untuk sektor produktif.
    Peran strategis Indonesia dalam mendorong kemajuan ekonomi syariah terutama penguatan ekosistem halal menuju Indonesia sebagai pusat industri halal dunia sudah mendapatkan pengakuan. Hal ini tecermin dari rilis State of Global Islamic Report 2023 yang menempatkan Indonesia pada peringkat ke 3 dalam Global Islamic Economy Score 2023.
    Perkembangan ekonomi syariah dari sisi pembiayaan juga ditunjukkan oleh pertumbuhan pembiayaan syariah pada Oktober 2024 yang tumbuh tinggi mencapai 11,93% (yoy), lebih tinggi dari pembiayaan konvensional yang tumbuh 10,82% (yoy) (sumber: (sumber: Laporan Bank Umum Terintegrasi, Oktober 2024).
    Untuk meningkatkan porsi pembiayaan syariah ke depan perlu strategi yang fokus pada: