Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kertas dan Pena

10 Agustus 2014   03:24 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:56 14 0
Dia dan dia

ini dan itu

hanyalah benda mati biasa

sekedar alat dengan faedah

kertas dan pena

aku ini sepenuhnya biasa saja

tak pandai bercakap dalam sajak picisan

membentuk

merancang dengan baik sebuah makan malam

hanya dengan kertas dan pena

aku berucap

gores demi gores lengan ini berayun, sana dan sini

di atas kertas dan pena

jemariku berayun, menanti

menunggu senyum simpul berarak tenang dan pasti

menanti hati bergolak dalam kuali besi

walau ku tak akan pernah tahu

mimikmu

wajahmu

bahkan yang sebenarnya akan terjadi

kertas dan pena ini

adalah penghubung atas apa yang mereka sebut neuron

dan zat gaib bernama hati

dia adalah tumpahan kegelisahan dalam mantra2 suci

yang terrefleksi hingga engkau dan dunia dapat melihatnya bersih

tanpa jaminan, tanpa secarikpun pasti

engkau tak beranjak dari sini

sungguhpun kertas dan pena ini belum berhenti

aku hanya ingin menyapamu

dengan sederhana

Hai hati, engkaulah sinar!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun