Rendezvous in Batavia: Menyusuri Kembali Ingatan Kolonial
27 Oktober 2015 14:09Diperbarui: 18 April 2016 16:341291
“The worst thing that colonialism did was to cloud our view of our past”.
Begitulah salah satu kutipan dari Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama dalam bukunya yang berjudul Dreams from My Father: A Story of Race and Inheritance. Ya, hal terburuk yang kolonialisme lakukan adalah mengaburkan pandangan dan konsepsi kita terhadap masa lalu, hingga buta pada akhirnya. Disini, proses mencipta dan memberikan makna simbolis terhadap hal yang telah lalu menjadi hal yang penting, sebagai prasyarat untuk terbentuknya sebuah ingatan. Ingatan yang digunakan untuk merekonstruksi sebuah kejadian di masa lalu; membuatnya sebagai pijakan masa kini; dan menjadikannya titian untuk masa depan yang lebih baik.
Kami mendapat kesempatan untuk kembali menelusuri sisa-sisa simbol masa lalu dalam acara blogtrip yang diadakan Kompasiana bersama Kementerian Pariwisata pada tanggal 24-25 Oktober lalu. Napak tilas ini diikuti oleh 19 peserta dan diadakan di Kawasan gugusan Kepulauan Seribu. Peserta diajak untuk menjelajahi beberapa pulau; sembari merasakan kembali atmosfer masa kolonial.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.