Tentunya, tim sukses dan pendukung pasangan Capres/Cawapres ini sudah mulai menghitung-hitung kekuatan suara untuk memenangkan ajang pemilihan orang nomor satu di Indonesia. Berbagai strategi pun disiapkan tim sukses untuk melancarkan Capres/Cawapresnya agar bisa melenggang sebagai RI-1. Kalau dari segi hitung-hitungan suara dari hasil Pemilu Legislatif bisa terlihat mana Capres/Cawapres yang mendapat dukungan besar.
1. Prabowo - Hatta.
Gerinda : 11.81% - 73krs - 14.760.371.
Golkar : 14.91% - 91%krs - 18.432.312.
PAN : 7.59% - 49krs - 9.481.621.
PKS : 6.79% - 40krs - 8.480.204.
PPP : 6.53% - 39krs - 8.157.488.
PBNU - Rhoma Irama : 5% - 5.649.478.
PBB : 1.46% - 1.825.750.
Total = 54.09% - 292krs - 66.787.223.
2. Joko Widodo - Jusuf Kalla.
PDI-P : 18.95% - 109krs - 23.681.471.
PKB : 4.04% - 47krs - 5.649.479.
Nasdem : 6.72% - 35krs - 8.402.812.
Hanura : 5.26% - 16krs - 6.579.498.
PKPI : 0.94% - 1.143.093.
Total = 35.91% - 207krs - 45.456.353.
3. Demokrat : 10.19% - 61krs - 12.728.913. *diluar koalisi
Total suara pemilu sah :
100.19% - 560krs - 124.972.489.
Sekali lagi, angka-angka tersebut hanya prediksi, jika melihat dari perolehan suara hasil Pemilu Legislatif 9 April lalu untuk hasil konkritnya tergantung kerja keras pasangan Capres/Cawapres, tim sukses yang merupakan gabungan dari Partai-partai Politik, dan para simpatisan.
Tak cuma prediksi lewat perhitungan, biasanya menjelang pemilihan baik Pemilu Legislatif maupun Pemilihan Presiden seperti sebuah pertandingan berbagai pengamat dan pemerhati pun mulai mengeluarkan analisa-analisa mengenai siapa yang bakal jadi pemenangnya. Benar-salahnya semua tergantung hasil akhir perhitungan suara pasca Pilpres. Wawlahualam...
