Hujan turun tanpa pilih kasih, menyentuh atap istana dan gubuk reyot dengan intensitas yang sama. Ia hadir dalam puisi, mitos, dan berita sebagai latar yang membingkai kisah manusia, kadang sebagai berkah, kadang sebagai pertanda kehancuran. Namun, di balik tirainya yang rapat, hujan menyimpan makna yang jauh lebih kompleks, ia mencerminkan perjalanan sosial, ketimpangan, dan narasi perubahan yang terus berulang dalam sejarah.
KEMBALI KE ARTIKEL