Di sebuah desa pesisir yang terpencil, ada satu kebiasaan yang menjadi pengingat pentingnya persiapan. Saat laut bergelora dan badai tak memungkinkan nelayan melaut, mereka tak hanya duduk diam. Mereka memilih untuk memperbaiki jaring. Tangan-tangan mereka dengan sabar menyulam kembali simpul yang longgar, memastikan setiap benang siap digunakan saat gelombang kembali tenang. Kebiasaan ini tak hanya mencerminkan ketekunan, tetapi juga sebuah filosofi mendalam tentang bagaimana kita bisa memanfaatkan waktu hening untuk merajut kekuatan.
KEMBALI KE ARTIKEL