Masa keemasan tambang telah usai. Kalimantan Timur yang mengandalkan pendapatan tambang melalui sistem bagi hasil dengan pusat merasakan neraka pada 2016 silam. Dana bagi hasil yang menjadi andalan tambahan pendapatan tiba-tiba turun drastis. Dampaknya dirasakan seluruh daerah. Kutai Kartanegara yang biasa mengelola anggaran hingga Rp 6 triliun dipaksa berhemat dengan dana Rp 2 triliun lebih.
KEMBALI KE ARTIKEL