"Pak Bayu, ada waktu untuk rapat sore ini?" suara sekretarisnya mengalihkan pikirannya.
Bayu hanya mengangguk tanpa banyak bicara. Dulu, hanya mendengar namanya disebut sudah membuat dadanya membusung. Tapi sekarang, setiap panggilan itu seperti mengingatkannya bahwa masa keemasannya akan segera usai.
Saat rapat berlangsung, Bayu tidak benar-benar mendengarkan. Semua terlihat kabur. Di ruang yang penuh dengan rekan kerja, dia merasa sendirian. Pikirannya terus berkelana, membayangkan hari-hari setelah dia tak lagi berada di sini.