Belakangan ini aksi-aksi premanisme ramai diperbincangkan orang terkait pemberitaan berbagai media tentang aksi perampokan, pemerasan, penculikan, pembunuhan bahkan sampai penjualan obat-obatan terlarang. Sudah barang tentu hal ini membuat masyarakat resah dan menjadi pekerjaan bagi penegak hukum guna memberantasnya. Lalu apa sebetulnya yang melatarbelakangi maraknya aksi premanisme di Indonesia? Tekanan ekonomi yang terus menghimpit, kurangnya lapangan pekerjaan, rendahnya tingkat pendidikan? Alasan klasik yang menjadi akar banyak permasalahan sosial di negara ini dan masih belum bisa teratasi hingga sekarang. Mayoritas pelaku aksi premanisme terjadi pada segmen usia produktif. Tuntutan atas terpenuhinya kebutuhan hidup yang semakin kompleks menjadi alasan kuat bagi mereka untuk menjadi seorang ‘preman’. Bagaimana tidak? Tanpa harus sekolah tinggi, hanya bermodal muka sangar dan badan berotot, pekerjaan ini seolah menjanjikan untuk menghasilkan cukup banyak uang.