Namun langit mengajarimu menjadi tawar
Kau luruh diantara retakan mendung
Dan ditelantarkan pada tanah asing.
Aku dan sebangsaku berkumpul diujung ranting
Bermahkotakan sari-sari kebajikan,
Kami yang senantiasa mengawani sampan penjemput,
Dalam iringan pawai pembagian dosa.
Dan setibanya kau membasuh---semburat merah memudar
Meninggalkan semerbak diantara nafas fajar.
Namun sedetik aku jatuh---bangunku
Tanpa nama ditanah yang sama.
Tatapanku layu, Â tangismu pun meringkai,
Menjelma dalam teriakan-tetiakan tak sampai.