Sains merupakan buah ekspresi yang eksistensial bagi setiap manusia yang berbudi dan bernalar karena timbul potensi manusiawi yang otentik, yakni pendambaan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan budi hatinya, otonom dari segala mitologi dan bayangan-bayangan apriori manusia ingin tahu, hanya tahu saja, murni, selaku aktualisasi potensi yang ada. Langkah proses kedua ialah kecenderungan untuk memanfaatkan pengetahuannya itu secara Methodist. Timbulah teknologi selaku pemenuhan hasrat yang sah untuk menggunakan sesuatu yang ia ketahui itu. Tetapi, sekali dimensi penggunaan masuk, jelaslah timbul permasalahan penggunaan untuk apa, demi apa, siapa pihak yang menanggung biayanya, maupun siapa yang menikmatinya. Disinilah sains dan teknologi, yang dalam berprosesnya saling tergantung dan saling membuahi, masuk dari alam abstrak ke dalam alam konkret.
KEMBALI KE ARTIKEL