Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Selamatkan Hutan Terakhir

10 Oktober 2013   10:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:44 119 0
Jakarta gersang miskin hutan
Di tebas rata tangan-tangan kejam
Bernama kemakmuran
Oleh mereka yang berjalan di karpet merah

Riau pun tak hampir beda
Disana, air tak bisa lagi sembunyi di akar
Burung sulit bermimpi bahkan enggan bernyanyi
Dan ular hanya bisa menyantap asap

Kalimantan kini jauh dari harapan
Dan hijau disana tinggal manuskrip usang
Bahkan makam pun habis tergali dalam
Oleh mereka penyembah kekayaan

Jawa sama tipis dengan Bangka
Dan tak jauh beda dengan Papua
Banyak tanah penuh luka menganga
Karena dipaksa hutan di gadai singgasana

Banyak syair yang menghibur air
Banyak doa yang menggema di goa
Tapi kutu berdasi tak pernah mati
Seperti durja yang memasung hutan Sulawesi

Kawan yang berkumpul di jalan
Ada titah yang mengajak
Dan tak cukup hanya berteriak
Mari kita selamatkan hutan terakhir ibu pertiwi

Noay N. Ikhsan
Direktur Eksekutif Yayasan Restorasi Mangrove Indonesia
www.ayotanammangrove.org

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun