Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Kisah Seorang Santri dari Palestina

16 Desember 2010   15:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:40 574 1
suatu hari di sebuah sekolah wanita di palestina.
Pagi itu berjalan seperti biasa nya, para santri masuk ke ruang kelas nya masing-masing. Tak berapa lama kemudian, masuk lah seorang guru dan membacakan sebuah (sidak) pengumuman. "anak-anak ku. Hari ini akan di lakukan pemeriksaan. Sesuai dengan peraturan di sekolah ini, di larang membawa handphone kamera.foto.dan barang-barang yang di haramkan lain nya.bagi salah seorang di antara kalian ada kedapati salah satu benda tersebut,akan di berikan sangsi,sesuai peraturan sekolah.Maka siapkanlah tas dan diri kalian."pengumuman itupun di bacakan dari ruang ke ruang kelas yang lain nya.
beberapa saat kemudian. Datanglah tiga orang petugas pemeriksa dan memasuki satu persatu ruang kelas.semua kelas tidak ada yang bermasalah dan hanya tinggal satu kelas lagi. Masuklah tiga petugas itu di kelas yang terakhir. Untuk memulai pemeriksaan petugas itu berkata ''anak-anak siapkan lah tas kalian"di sudut ruang, ada seorang siswi yang terlihat sangat gugup.dan memandangi petugas dengan tatapan yang nanar. Satu persatu tas para siswi di buka dan di geledah.semua tidak ada masalah. Dan tibalah pemeriksaan itu ke salah satu siswi di sudut ruangan. "berikanlah tas mu, nak!'' siswi itupun menjawab ''tidak.'' "berikan.!" ''tidak.''dengan suara pelan dan lembut.petugas perempuan itupun memegang tangan siswi itu. Dan berkata. ''Berikanlah tas mu. Nak!''siswi itupun berkata dengan teriak. ''Tidaaak. Tidaaak. tidaaak''maka terjadilah perebutan kekuasaan tas. Siswi itu mempertahankan kekuasaan tas nya dengan gigih.petugaspun menyerah.
setelah selesai berempug.petugas itupun membawa siswi itu ke ruang kepala sekolah.
sampailah siswi dan ketiga petugas itu ke ruang kepala sekolah. Pak kepsekpun menyambut dengan sapaan yang lembut '' duduk lah!,nak. Tenangkan diri mu! berikan tas mu!petugas akan memeriksa.tidak ada apapun hak mu yang di ambil.''dengan air mata yang terus saja mengalir dari mata nya.dan di pandangi satu persatu orang-orang yang ada di ruang itu, dia serahkan tas itu ke petugas perempuan yang memeriksa nya.
petugas itu mulai membuka tas dengan hati-hati. Tapi apa yang ada di tas itu? Apa yang sebenar nya terjadi? Tidak ada satupun benda yang di larang di tas itu.seperti handphone camera atau pun yang di larang lain nya. Petugaspun tidak menemukan apa-apa di dalam tas itu kecuali potongan-potongan roti. Petugas itupun bertanya '' nak. Untuk apa potongan-potongan roti ini?'' dengan wajah yang di banjiri air mata. Siswi itu menjawab.''kami dari kelurga tak mampu. Tak ada satu orangpun memperhatikan kami. Tak ada orang peduli terhadap kami. Karna kami bukan apa-apa.dan tidak ada apa-apa. Potongan roti itu saya kumpulkan dari sisa-sisa makan para siswi yang di buang. Untuk saya makan. Dan sisa nya, untuk adik dan ibu saya, untuk sekedar menahan lapar di waktu malam.adapun tadi,saya tidak mau membuka tas saya di ruang kelas. Karna saya malu kepada kawan-kawan saya.'' tak pelak. Air matapun berhamburan dari semua orang yang ada di ruang itu. Kemudian suasana menjadi hening di bawa oleh perasaan nya masing-masing. Dengan rasa bersalah karena sudah berprasangka buruk kepada siswi itu. Petugas-petugas itupun meminta maaf.
renungan buat kita. mungkin saja,ketika kita sedang asik di meja makan ketika kita asik memghambur-hamburkan uang,asik membuang-buang makanan. Ada orang-orang di sekitar kita yang sedang menahan perih nya lapar.karna tidak ada satu biji nasipun di dapur nya. Mungkin orang itu ada di samping kita. Tapi kita tidak tahu atau kita tidak pernah mau tahu dengan alasan kesibukan kita. Mulai sekarang perhatikanlah orang-orang di sekitar kita.!

terinspirasi dari salah satu radio (swasta) dakwah di Batam. Saya lupa nama radio nya

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun