Masyarakat Aceh pada masa lampau telah membuat aturan tradisional yang tak tertulis namun berdampak terhadap keyakinan masyarakat. Ada berbagai pantangan adat, pergelaran upacara tradisional serta bermacam-macam tradisi lainnya yang bertujuan untuk membangun suatu kondisi lingkungan yang harmonis. Jika kita perhatikan secara seksama, ragam unsur kebudayaan yang diciptakan itu memiliki makna tersirat dan mengandung berbagai pesan yang memiliki arti tentang perlunya menjaga hubungan yang harmonis terhadap lingkungan sekitar. Di antara beberapa pesan tersebut ada yang sifatnya
sakral magis, sehingga pesan tidak dapat disampaikan secara langsung, melainkan dengan petuah mengenai pantangan-pantangan yang sarat dengan makna-makna simbolik. Oleh karena itu, untuk memaknainya dibutuhkan pemahaman mendalam terhadap latar belakang sosial-budaya yang ada pada masyarakat Aceh. Di samping itu juga terdapat beberapa ketentuan yang diciptakan namun kemudian berubah karena dinilai tak lagi sesuai dengan perkembangan zaman, misalnya adat istiadat atau kebudayaan yang dapat menimbulkan
mudharat bagi kalangan masyarakat Aceh itu sendiri.
KEMBALI KE ARTIKEL