Batu itu bernama juned alvaro ia lahir di tengah pulau jawa, Ia kerap di panggil juned.
Bak orang dungu pun menatap semesta sembari menyantap kopi yang diaduk dua belas kali searah jarum jam dengan penuh rasa cinta dan lanjut membakar tembakau dengan mengganggu paru-paru bersama senja.
Juned melambaikan jari tengah ke arah senja.
"Fakk" katanya.
Senja yang menampakkan keindahan akan alam semesta.
"kenapa kau juned" tanya senja pada juned seolah olah senja melemparkan senyuman khasnya."