Pagiku terbelalak karena mimpi semalam, yah, mimpi yang menghenyakkan aku pada masalalu yang gersang. Aku mulai aktifitasku pagi ini seperti biasa, paras tomboyku yang selalu ku busungkan untuk menutupi kemarahan, rona tegas yang kusuguhkan untuk menyibak kegeraman, dan terkadang kupasang sikap ramah bahkan bertingkah layaknya anak kecil untuk menutupi kekecewaan. yah, apalah arti emosiku, masalu yang kerap menyapa, tapi aku selalu berherap Hendra juga menyapa, tak hanya lukanya saja yang menyapa :(. Pagi ini aku berjalan menyusuri lorong, kulihat Hendra ada di persimpangan jalan bergerombol dengan teman-temannya, yah, seperti biasa ketika bertemu, aku panik!! karena setiap melihat dia, aku serasa dihantam getirnya kenangan. "Hendraaaaaa..." jerit sesal dalam hatiku, kenapa kita dipertemukan? kenapa kita sempat memeluk kedekatan? jika akhirnya semua jadi kenangan dan di penghujung cerita, aku hanyalah sebuah permainan.