Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Terbenam Lelah

27 Januari 2014   15:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:25 5 0
Semuanya memang terlambat

Bergulat dalam penat

Tapi

Perasaan ini

Perasaan kita

bukanlah suatu kesalahan yang menjerat

memang

beginilah hati

sulit ditebak

kadang merasa terjebak

kadang pun

merasa terbelenggu dalam malam yang pekat

ketika memori mulai memutar masa lalu

Seakan hati mulai diselimuti pilu

dan sendu yang menusuk kalbu

embun

selimuti aku

biarkan aku dalam kelembaban senyapmu

kabut

peluk aku

butakan aku

atas apa yang sedang di hadapku

Entah

Air mata apa ini?

Karena sebegitu indahnya kah kisah yang singkat ini?

Atau. . .

Malam

Jangan memelukku dengan pilu yang menyekikku

Malam

jangan berikan senyuman yang mendatangkan sendu hatiku

Malam

Kini aku sedang menahan

Ketika pilu tak kubiarkan lagi membasahi pipi

Terasa sesak disini

nafas seakan terhenti

terasa sakit disini

malam

Bukannya aku memungkiri kesedihan ini

Tapi. . . . .

Angin

Izinkan aku menyatu denganmu

Angin

Biarkan aku bersamamu

Bersama dinginmu

Bersama keheninganmu

Menemani malamku yang semakin menyekik kepiluanku

Embun, kabut, dan hembusan angin yang sedang menemani malamku kini

Bersatulah bersamaku

Membelengguku

Inginku sejenak berada dipelukan kalian

Membiarkan diriku dalam

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun