1. Memperlihatkan peranan perempuan
Pada kebayakan drama, peran perempuan tidak terlalu menonjol, namun di drama ini, peran Ratu Im Hwa terlihat begitu menonjol, bagaimana ia berperan sebagai ibu, istri dan sosok tauladan di Kerajaan tersebut
2. Memuat pembelajaran untuk semua kalangan
Belajar adalah hak segala jenis kelamin. Dalam drama ini, Ratu bahkan mendirikan sebuah tempat untuk belajar para perempuan agar mandiri. Belajar untuk pangeran juga ditampakkan dalam film ini
3. Ibu adalah segalanya
Usaha keras sang Ratu, ketika putra mahkota wafat diracun oleh Pangeran agung Ratu yang digulingkan, terlihat di film ini bagaimana seorang ibu membaca lebih banyak buku kesehatan, untuk menemukan penyebab sakit anaknya. Selain itu, ia juga berhasil membuat jiwa perempuan salah satu anaknya tersalurkan dan menjadi rahasia. Ia juga menjadi ibu yang bijak untuk pangeran Muan yang mempunyai anak dari seorang rakyat jelata. Serta perannya menyelamatkan istri mendiang putra mahkota, agar tetap aman keluar dari Istana. Â Kasih sayang Ratu terlihat pada semua kalangan.
4. Pembelajaran Sex dipelajari dalam Forum
Dalam drama ini, ada scene dimana para pangeran belajar tentang sex dalam kelasnya.
5. Ada tips mendidik anak
Pada episode 16, pangeran Muan yang sudah mempunyai anak meminta nasehat para selir untuk mendidik anak, salah satunya dengan mengajarkan anak membaca lantang yang bagus untuk perkembangan otak. Secara tidak langsung, drama ini mendukung adanya read aloud.
6. Istri mendukung suami
Pada episode terakhir juga diperlihatkan bagaimana Ratu mendorong Raja agar membuka kebenaran dari kematian Putra Mahkota Tein, meski harus mengorbankan ibunya karena ibu Raja sudah membunuh Putra Mahkota Tein 20 tahun lalu. Ratu dengan gamblang menyarankan Raja menyampaikan semua kebenarannya.
7. Persaudaraan yang kuat
Drama ini memperlihatkan bagaimana hangatnya persaudaraan para pangeran terutama pangeran agung, anak dari Ratu
8. Tetap menghormati mertua meski mertuanya tidak baik
Meskipun Ibu mertua Ratu selalu berbuat tidak baik untuk menjatuhkan sang Ratu, Ratu tetap menghormati mertuanya dengan baik.
9. Tentang aturan hukum terhadap perempuan
Drama ini dengan jelas menyebutkan bahwa ada hukum yang melindungi perempuan saat terjadi kekerasan dalam rumah tangga, disebut dengan tiga perisai. Scene ini terdapat saat pemilihan Putri Mahkota untuk pangeran Agung Soenam.
10. Seorang Ibu tidak boleh menyerah untuk mendidik Putranya ke Jalur yang Benar.
Ending drama ini berakhir manis, namun di sana diperlihatkan bagaimana Ratu tetap memayungi semua Pangeran, selir dan orang yang ada dalam istana. Ia tetap tegar sebagai seorang Ratu.
Demikian, sepuluh hal yang menarik bagiku tentang drama yang selalu ditunggu setiap akhir pekan ini.