I'm a Stringer, buku Auto Biografi Nasir Nurdin merupakan buku yang menarik untuk dibaca, karena ia menulis buku ini setelah bekerja 27 tahun di Harian Serambi Indonesia.
Buku yang diawali dari perjalanan Nurdin sebagai seorang penyiar, lalu beralih jadi petani kopi, kemudian memulai karirnya sebagai wartawan media cetak tanpa identitas. Buku ini adalah sejarah hidupnya namun berisi berbagai fase yang terjadi di Aceh. Mulai dari masa aman, lalu darurat militer di Aceh hingga Tsunami, kemudian aman lagi, semuanya ditulis dalam buku setebal 98 halaman itu.
Buku ini bukan hanya soal Nasir dan sejarah hidupnya namun mengandung prinsip-prinsip yang harus dipegang oleh seorang wartawan. Misalnya, petuah Pemred :
"Kita harus mengawal bersama kebijakan redaksi agar tak ada yang merasa dirugikan. Pegang Teguh prinsip-prinsip dasar jurnalistik segera koordinasikan kalau ada yang tidak wajar agar dicarikan solusinya. Konflik memang membuat banyak ketidakwajaran termasuk dalam tugas-tugas kita." (hal 45)
Buku ini menceritakan seorang Nurdin sebagai seorang wartawan yang memulai dari nol tetapi hal tersebut tidak membuatnya menyerah ia tetap menulis dan mengasah kemampuannya. Sehingga dengan pengalamannya ia memiliki sikap yang luar biasa dalam menerapkan konsep jurnalistik, mencari narasumber dan terus menulis. Sekalipun berpindah-pindah tugas.
Dalam bukunya yang berisi perjalanan hidup Nurdin, menjadi gambaran sederhana tentang bagaimana menjadi seorang wartawan dan tetap teguh dalam keadaan apapun.
Melalui karakter Nurdin yang kuat dan gigih, kita mendapat makna tersendiri untuk bersikap terus belajar, dan tetap bahagia menatap masalah yang sedang dialami terutama dalam bertugas sebagai wartawan.
Meskipun judulnya seolah memberi kesan tentang seorang stinger, tapi ternyata dalam buku ini, Nasir adalah seorang pejuang yang meraih impian dengan segala rintangan. Buku sejarah hidup ini sangat layak dibaca oleh wartawan pemula maupun yang sudah merasa lelah dengan pekerjaannya.