1. Guru harus mendatangi rumah siswa
Tidak sedikit sekolah yang berada di pedalaman dengan masyarakat yang kehidupannya dibawah rata-rata belum mampu membeli sebuah handphone maka solusi anak tetap belajar adalah dengan mendatangi rumah siswa. Belum lagi permasalahan listrik yang belum ada di daerah tersebut.
2. Siswa diberikan kertas soal yang diambil seminggu sekali
Beberapa siswa yang datang ke TBM (Taman Baca Masyarakat) mengeluh karena banyaknya soal yang diberikan oleh guru perminggu dan terlebih lagi mereka tidak tau tentang pembelajaran itu tapi sudah diberikan soalnya.
3. Orangtua yang mengerjakan PJJ
PJJ dibeberapa kabupaten dibuat di website dinas pendidikan hanya saja ternyata yang mengaksesnya malah orangtua sedangkan anak hanya mengerjakan dibuku, orangtua dipaksa mengerjakan tugas anak.
Fakta yang ditemukan dilapangan ini hendaknya menjadi pertimbangan oleh pemerintah untuk mensubsidi pulsa. Lagi pula, sebetulnya masa pandemi ini sudah membuat beberapa star up naik daun, yang kaya semakin kaya dan rakyat semakin susah saja hidupnya hari perhari. Beberapa pertimbanga yang dirasa perlu untuk subsidi pulsa adalah :
1. Pastikan tepat sasaran
Memastikan subsidi pulsa pada yang tepat sasaran memang tidak mudah tapi perlu diusahakan sebab jangan sampai disalah gunakan.
2. Pastikan prilaku penerima tidak menyimpang
Setelah memastikan yang tepat sasaran, berilah sangsi jika subsidi pulsa disalahgunakan untuk games dan media sosial sehingga tujuan subsidi pulsa tepat guna untuk pendidikan.
3. Berilah pemahaman
Guru, siswa dan orangtua diberikan pemahaman tentang subsidi pulsa hanya untuk pendidikan.
4. Seleksi ketat
Perkuat kriteria penerima dan seleksi ketat tanpa ada unsur KKN saat pemilihan penerima
5. Awasi penggunaannya
Beri batas waktu untuk penerima dan jelaskan hak serta kewajiban terhadap pulsa yang didapatkan.
Semoga pandemi berlalu dan pembelajaran dapat berlangsung kembali sebagaimana biasanya.