Anak usia dini adalah individu yang menjalani suatu proses perkembangan dan pertumbuhan pesat, yang ada pada rentang usia 0-8 tahun. Perkembangan anak usia dini menjadi dasar proses pembelajaran yang akan membentuk pengalaman dan menentukan perkembangan yang akan dibawa anak seumur hidup. Bermain merupakan cara anak untuk mengenal lingkungan dan merupakan kebutuhan dasar yang penting bagi anak khususnya fase usia dini. Dengan bermain anak mampu memenuhi seluruh aspek kebutuhan perkembangannya, meliputi perkembangan kognitif, sosial, emosi, motorik, dan bahasa. Bermain bernilai penting bagi perkembangan fisik, kognitif, bahasa, dan sosial anak, selain itu bermain juga bermanfaat memunculkan kreativitas, mengatasi masalah, mencerdaskan otak, melatih empati, dan mengasah panca indera. Permainan berasal dari kata "main". Menurut KBBI, main adalah melakukan sesuatu yang menyenangkan baik memakai alat maupun tidak. Bermain merupakan aktivitas yang dilakukan dengan alat maupun tanpa alat yang memberikan suatu informasi, bahkan kesenangan, dan dapat mengembangkan imajinasi. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan jika permainan merupakan suatu bentuk aktivitas bermain dengan atau tanpa menggunakan alat untuk mencari kesenangan tanpa mempertimbangkan hasil akhir agar anak memperoleh pengetahuan dan pengalaman belajar. Perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal memiliki peran penting pada perkembangan anak yang masih dapat diupayakan. Keluarga menjadi penentu melalui stimulasi yang diberikan oleh orang tua. Keterlambatan perkembangan terjadi karena orang tua kurang peduli untuk menstimulasi perkembangan anak. Menurut penelitian jika pengalaman sensoris mempengaruhi aktivitas anak-anak dalam rutinitas harian mereka tergantung dari sejauh mana pengalaman, makna dan perasaan yang diberikan oleh keluarga mereka sendiri. Oleh karena itu, perkembangan anak menjadi lebih optimal apabila diberikan stimulasi sejak dini dengan teratur dan terarah.
KEMBALI KE ARTIKEL