Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan Artikel Utama

Pusingnya Guru Pascaliburan Sekolah

9 Januari 2012   07:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:08 646 3

Tidak banyak yang tahu kalau sebenarnya banyak guru stres menghadapi para murid yang kembali ke bangku sekolah setelah liburan panjang usai. Saya sedikit banyak mengetahuinya berdasar pengalaman saya menjadi guru kelas 1 SD selama beberapa tahun.

Stresnya guru ketika awal semester bukan karena kesedihan guru harus kembali menghadapi anak-anak yang akan menguras tenaga dan konsentrasinya. Oh, tentu saja bukan! Bila memang panggilan jiwa sebagai seorang pengajar benar-benar tertanam kuat maka menghadapi anak-anak adalah bagian dari kehidupan. Tapi anak yang kembali ke bangku sekolah setelah liburan panjang membawa stres sendiri bagi guru. Beberapa sebabnya sebagai berikut.

Kedisiplinan yang kacau.

Anak belajar kedisiplinan melalui pembiasaan setiap hari. Di sekolah anak-anak telah dibiasakan setiap hari dengan berbagai hal untuk membentuk kedisplinan mereka. Mulai dari cara berbicara, bersikap, atau pun ketaatan pada peraturan. Pembiasaan ini seharusnya terus berkesinambungan tanpa terputus. Sayangnya, saat anak liburan pembiasaan ini sering terputus. Misalnya: saat di sekolah anak dibiasakan cuci tangan sebelum dan sesudah memegang makanan. Nah, saat liburan di rumah tidak ada yang memperhatikan hal ini. Di rumah mereka bisa makan kapan saja tanpa memperhatikan kebersihan.

Melupakan pelajaran

Sebagai guru kelas satu, saya berusaha memberi dasar baca tulis yang baik selama mereka duduk di kelas satu. Saya menekankan supaya mereka dapat menulis dengan rapi dan membaca dengan lancar. Saya sering menjumpai anak-anak yang tulisan tangannya menjadi buruk setelah kembali dari liburan panjang. Tangan mereka kembali menjadi kaku.

Beberapa anak juga kembali tersendat-sendat saat membaca. Melupakan ejaan-ejaan sulit yang dulunya pernah mereka kuasai.

Holiday mood

Banyak anak yang kembali ke bangku sekolah setelah liburan panjang dengan membawa Holiday mood yang mengacaukan suasana belajar di kelas. Mereka masih membawa kebiasaan bersantai, malas belajar, dan suka bermain-main seperti kebiasaan saat liburan. Anak-anak ini sangat susah untuk bersikap tertib di kelas dan lebih suka mengobrol dengan teman-temannya.

Sebagai guru, minggu pertama saat anak kembai ke sekolah setelah liburan usai adalah minggu yang berat. Saya harus membiasakan kembali murid pada kedisiplinan yang dulu pernah dibentuk. Juga berusaha menciptakan suasana kelas yang kembali kondusif.

Saya biasanya memberi waktu bagi murid dalam suasana peralihan dari suasana liburan ke suasana sekolah. Beberapa hari setelah mereka kembali dari liburan biasanya saya tidak akan memberikan pelajaran-pelajaran yang terlalu berat. Waktu akan lebih banyak diisi dengan memberi mereka kesempatan menceritakan liburan yang telah mereka jalani melalui kegiatan bercerita di depan kelas atau menggambar. Beberapa permainan-permainan seru juga memberi kesempatan bagi mereka untuk menyalurkan energi bermain mereka yang masih meluap-luap usai liburan sekolah.

Saya menyadari banyak orang tua yang berusaha memberi suasana refreshing pada anaknya saat liburan. Menggunakan momen liburan untuk menyenangkan anak-anaknya. Tapi Anda juga dapat membantu guru agar anak siap kembali ke bangku sekolah setelah liburan usai. Tegakkan kedisiplinan yang telah berusaha dibentuk dari sekolah anak Anda. Tetap beri batasan saat Anda memberi banyak kebebasan pada anak ketika liburan. Di sela-sela waktu bermain, ajak anak tetap mengingat pelajaran yang mereka dapatkan. Misalnya pelajaran baca tulis. Buat permainan yang membuat anak banyak membaca dan menulis. Koreksilah bila terlihat tulisan mereka mulai tidak beraturan atau ejaan mereka salah.

Ingat, liburan yang baik adalah liburan yang membawa makna dan manfaat bagi kehidupan anak. Bukan sekedar memberi kebebasan dan kesenangan pada mereka.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun