Tak terasa azan Zuhurpun terdengar berkumandang, kamipun menghentikan permainan dan melaksanakan shalat Zuhur bersama. Selesai sholat mereka mengajak ayahnya, karena aku sudah memulai menyiapkan masakan untuk berbuka nanti. Ketika bermain bersama ayah, ternyata si ayah selalu menang, kedua anakku menggerutu "huuuuh..... nggak enak main sama ayah, enaknya main sama bunda!" Mendengar ucapan seperti itu kamipun tertawa "hahahaha.... adik sama kakak curang nich, giliran kalah marah-marah.... giliran menang girang!" sambil menyubit pipi mereka dengan lembut. Kalau sudah begitu ayahnyapun membujuk mereka "ayo....siapa yang nggak marah, nanti sore ayah ajak ngabuburit...!". Mendengar perkataan ayahnya, spontan keduanya berteriak "hore..........ngabuburit!". Akhirnya merekapun tersenyum kembali.
Walaupun permainan sederhana, namun ular tangga mampu menghadirkan keceriaan di keluarga kami, sa'at melaksanakan ibadah puasa, anak-anakpun ikut senang karena permainan itu membuat mereka lupa akan rasa laparnya, inilah salah satu berkah Ramadhan yang tak ternilai bagi kami sekeluarga, kekompakkan, kebersamaan, dan menjadi momen yang tak terlupakan, terima kasih ya Allah.**
[Telkomsel Ramadhanku]