Ketika seseorang bercerita tentang dirinya...
ketika saya pergi kembali menuju ke tempat dimana nenek itu duduk di halte. saya tidak melihatnya, saya berpikir Alhamdullilah jika nenek itu sudah ada yang menolong. ada perasaan senang tersendiri dalam hati saya. saat saya pulang melewati halte itu kembali dan melihat jalan sekitar, memang tidak ada.
lalu, beberapa hari kemudian, saya kembali menuju ketempat itu bersama kakak saya. Sang nenenk benar-benar sudah tidak ada di bawah Halte itu lagi. Kebetulan saat pertama kali saya melihat si Nenek, kakak saya juga melihatnya. Ia juga begitu pilu dan kasihan melihatnya. sepanjang jalan pulang yang kulihat, Si Nenek benar-benar sudah tidak ada dan kakak pun juga berfikir, mungkin saja sudah ditolong. saat kami berbicara seperti itu, tiba-tiba ada seorang penumpang angkot ikut pembicaraan kami. Ia juga tahu Nenek-nenek yang kami bicarakan. Ia berkata bahwa sesungguhnya nenek itu sudah pernah dibawa kerumah sakit beberapa kali. begitu juga segala biaya penginapan rumah sakit sudah tidak perlu di khawatirkan. namun Si Nenek setiap selesai di obati, perban yang dikakinya selalu dilepas kembali. setiap, dibawa kerumah sakit, nenek itu selalu menolak untuk dirawat dengan dalih ia tidak ada keluarga menemaninya . saya menjadi tak mengerti apa maksud nenek itu. mengapa ia tidak peduli terhadap penyakitnya. ia malah senang dengan sinar matahari yang membakar lukanya ditambah dengan asap serta debu yang menempel di luka kakinya. saya juga terkejut, ketika penumpang itu berkata, baru saja kemarin nenek itu ada.
akan tetapi, biarpun begitu saya tetap merasa kasihan jika seandainya salah satu keluarga kita mengalami seperti itu. dengan penyakit yang diderita ditambah kesepian yang ia rasakan. mungkin para Kompasianers ada yang tahu, jika bertempat tinggal daerah tanah abang. dari arah slipi menunju tanah abang, mungkin sepanjang jalan itu ada Kompasianer yang tahu.
semoga banyak dari teman-teman Kompasianer yang masih memiliki tenggang rasa dan hormat terlebih dengan orang tua renta yang harus ditolong.
#satu lagi jika bagi kompasianers yang selalu menggunakan busway sebagai alat transportasinya. jika ada orang tua, harus mengalah ya sama orang tua renta seandainya anda dapat tempat duduk. walaupun sudah dipasang sticker dengan sindiran memberikan duduk untuk Lansia. tapi tetap saja, beberapa kali saya melihat banyak laki-laki yang tak mau mengalah dan mengacuhkannya.