Dalam pikiran bersama masyarakat, para pahlawan sering dipahami sebagai tokoh yang memperlihatkan kepahlawanan di tengah medan perang, menggenggam senjata, dan memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan. Tokoh-tokoh seperti Soedirman, Bung Tomo, atau Cut Nyak Dhien telah meninggalkan kesan yang dalam di kalbu rakyat Indonesia sebagai lambang keberanian dan keuletan. Perlu dipertimbangkan apakah definisi seorang pahlawan hanya terbatas pada seseorang yang hadir di medan perang, atau mungkin dapat diartikan secara lebih luas.
Pahlawan tidak hanya mereka yang memegang senjata. Sebagai bangsa yang besar, penting bagi kita untuk dapat mengakui keberadaan pahlawan dalam berbagai aspek kehidupan. Seorang guru yang penuh dedikasi mengajarkan ilmu kepada anak-anak Indonesia, seorang ilmuwan yang inovatif untuk kemajuan teknologi, atau seorang pejuang hak asasi manusia yang berjuang untuk keadilan sosial semuanya adalah pahlawan yang patut dihormati dan diabadikan. Seperti yang pernah disampaikan Ki Hajar Dewantara, "Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. " Sebagai bangsa, penting bagi kita untuk menyadari bahwa keberanian bukan hanya milik tokoh-tokoh masa lampau, namun juga terpancar dalam kehidupan sehari-hari kita.Â