Dua bulan lagi hari pernikahanku akan segera terlaksana. Kak Mario, kakak kelasku sewaktu SMP ternyata adalah orang yang bakal menjadi imam di keluargaku nanti. Di usiaku yang telah 24 tahun baru kami bertemu kembali, dulu diam-diam aku naksir dengan kak Mario, dia dulu karateka yang paling ganteng dengan tahi lalat di pipi kirinya. Baru satu tahun kami menjalin hubungan dan akhirnya memutuskan untuk menikah, keluarga kami sangat setuju, terlebih ibuku yang bermimpi memiliki menantu yang mapan, agar aku sebagai putrinya dapat hidup lebih baik. Ya, kak Mario bekerja di perusahaan swasta dengan gaji tujuh juta perbulan, begitu kak Mario berkata kepadaku.
KEMBALI KE ARTIKEL