Novel Arah Langkah karya Fiersa Besari yang diterbitkan pada tahun 2018 oleh Mediakita. Novel Arah Langkah merupakan novel yang menceritakan tentang pengalaman perjalanan penulis bersama teman-temannya berkelana menyusuri Indonesia. Setiap momen yang dilewatinya diabadikan melalui foto dan tulisan. Dorongan yang membuat penulis melakukan hal nekat tersebut disebabkan oleh patah hati.
Semula penulis mempunyai kekasih di tahun 2008, hubungan mereka bertaut cukup lama tetapi suatu ketika kekasihnya selingkuh dengan orang kepercayaan penulis. Orang tersebut dahulu mempunyai hubungan yang baik dengan penulis bahkan diberikan amanah untuk menjaga pekerjaannya. Tetapi penulis merasa dikhianati hingga terjadi perdebatan hebat antara kedua laki-laki tersebut dan hubungan penulis dengan kekasih pun kandas di tahun 2011. Penulis sulit melupakan kenangan bersama kekasihnya sehingga memilih berkelana untuk menyembuhkan hatinya, menemukan tempat untuk berdamai dengan masa lalu, dan mengukir memori dengan orang-orang baru.
Novel Arah Langkah terdapat beberapa bab yang menceritakan perjalanan berkelana menyusuri Indonesia secara rinci, sebagai berikut.
1. Kausa (sebab yang menimbulkan suatu kejadian). Bab ini menceritakan tentang awal perjalanan berkelana menyusuri Indonesia yang dimulai dari Bandung hingga ke pelabuhan Merak, Banten.
Penulis berkelana dimulai pada tanggal 14 April 2013, perjalanan dimulai dari Bandung (tempat kelahiran penulis). Kemudian, penulis pergi ke terminal Leuwi Panjang, Bandung untuk bertemu teman-temannya yaitu Baduy (nama panggilan yang biasa dilontarkan oleh teman-temannya karena dia berasal dari Banten) dan Anisa Andini dengan nama panggilan Prem (Prem merupakan kependekan dari "preman" yang diberikan teman-teman kuliahnya yang menganggap Prem sangat tomboi).
Sebelum perjalanan dilakukan, mereka telah menyusun perencanaan dengan matang. Apalagi didukung oleh Baduy yang mempunyai usaha tour and traveling sehingga membuatnya berpengalaman berkelana serta keaktifan penulis di media sosial Twitter pun membuat perjalanan berkelana mendapatkan bantuan. Selain itu, mereka berkelana dengan kekurangan modal yang mengharuskan mereka untuk mengatur pengeluaran dengan sebaik-baiknya.Â