Pada masa pandemi saat ini banyak sekali masyarakat khususnya remaja terbiasa tidur hingga larut malam atau yang lebih dikenal dengan begadang. Di masa pandemi seperti saat ini Anda butuh tidur yang cukup agar daya tahan tubuh terjaga. Tidur yang cukup harus memenuhi syarat kuantitas dan kualitas yang baik. Begadang sangat berdampak negatif pada kesehatan seperti, berdampak pada kesehatan mental, begadang dapat mengakibatkan tubuh mudah terserang penyakit serius bahkan sampai meningkatkan risiko kematian. Jika Anda tidur dengan cukup sangat berdampak positif bagi kesehatan seperti, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mempertajam ingatan dan dapat memperpanjang usia. Tidak sedikit masyarakat yang melakukan kebiasaan buruk ini. Padahal susah tidur atau kebiasaan begadang bisa diatasi jika ada kemauan pada diri kita terlebih dahulu. Terdapat beberapa cara agar Anda meninggalkan kebiasaan begadang yaitu dengan berkomitmen pada diri sendiri untuk hidup teratur, merelaksasikan tubuh serta pikiran, kurangi asupan kafein jika mendekati waktu tidur, matikan dan jauhkan semua alat elektronik seperti handphone, rutin berolahraga juga bisa membuat Anda tidur lebih cepat dan cukup. Pada penelitian ini digunakan pendekatan yang dikenal dengan pendekatan kualitatif. Begadang, atau kebiasaan terjaga sepanjang malam, sering kali dianggap sebagai hal yang biasa dilakukan, terutama bagi mereka yang memiliki pekerjaan dengan tenggat waktu ketat, aktivitas sosial yang padat, atau sekadar untuk hiburan seperti menonton film atau bermain game. Meskipun terkadang begadang terasa menyenangkan atau bahkan diperlukan, kebiasaan ini dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan tubuh dalam jangka panjang. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai bahaya begadang bagi kesehatan, serta dampaknya terhadap fungsi fisik dan mental tubuh, yang didukung oleh berbagai studi ilmiah.