Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kurma Pilihan

Tradisi Cucurak dan Petasan yang Terpaksa Dilewatkan

18 Mei 2020   23:45 Diperbarui: 18 Mei 2020   23:55 682 9
Pandemi COVID-19 telah mengubah (hampir) semua tatanan kehidupan. Tradisi menjelang Ramadan dan Idul Fitri termasuk yang terkena imbasnya. Tahun 2020 ini ada dua tradisi Ramadan dan Idul Fitri yang tidak saya rasakan.

Keduanya yaitu "Cucurak" di Bogor dan "Petasan" di Tangerang. Tahun-tahun sebelumnya, baik cucurak maupun petasan rutin saya jumpai. Keduanya memiliki kesan mendalam bagi saya.

Tradisi cucurak dimulai sekitar seminggu sebelum Ramadan. Biasanya saya dan para rekan kerja di kantor mengadakan cucurak 2-3 hari sebelum hari puasa pertama. Cucurak yaitu tradisi makan bersama yang beralaskan daun pisang.

Uniknya lagi, makanan dan minuman yang dihidangkan saat cucurak itu merupakan gabungan dari setiap peserta. Sebelum cucurak berlangsung, kami akan saling berbagi tugas tentang siapa membawa menu apa. Tujuannya yaitu agar tidak ada makanan yang sama dari peserta cucurak.

Cucurak memiliki menu yang tak boleh absen yaitu "nasi liwet." Selain nasi liwet, sambal, lalapan, dan ikan asin juga wajib hadir. Tahu dan tempe goreng serta kerupuk jadi pelengkap menu cucurak yang selalu ditunggu, maknyuus!

Inti dari cucurak antara lain "kebersamaan dalam menguatkan tali silaturahmi." Saat cucurak berlangsung, orang-orang akan saling memaafkan sebelum menjalankan shaum Ramadan selama sebulan. Cucurak juga bisa dilakukan sambil mengunjungi para senior yang sudah lama tak bersua.

Kesederhanaan cucurak dengan makanan beralas daun pisang dan duduk lesehan juga membuatnya semakin berkesan. Sebelum memulai Ramadan, idealnya hati kita dibersihkan terlebih dahulu. Kita pun dianjurkan tidak berlebih-lebihan saat berbuka shaum namun lebih baik berbagi rezeki seperti halnya saat cucurak.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun