Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ramadan

Raga Tiada Bersama tapi Menyapa Selalu Ada

1 Mei 2020   21:05 Diperbarui: 1 Mei 2020   21:19 263 0

Siapa yang rindu dengan (gosip) kantor? Hehehe... Namun,  ada hikmahnya juga selama Ramadan 2020 ini harus bekerja di rumah. Minimal komunikasi bisa lebih profesional karena terbatas jarak, ruang, dan waktu. Tambahkan pula kuota data.

Setelah sebulan mengajar dari rumah, saya bisa memahami bahwa komunikasi tatap mata itu memang tak tergantikan.  Secanggih apapun gadget seseorang, komunikasi jarak jauh itu (lebih) melelahkan dan membosankan.

Jadi setiap kali saya dan rekan kerja menyapa via grup WA, Zoom, Google Meeting, Video call, ujung-ujungnya ada saja yang bilang: "Aduh, pingin cepat balik ngantor lagi nih!" Awalnya kerja dari rumah itu menyenangkan. Tapi lama-lama kok ada yang kurang ya tanpa berjumpa?

Maka, saya pun mendapati setiap orang memiliki cara (uniknya) masing-masing selama berinteraksi di dunia maya. Ada yang saat di kantor cenderung kalem, eh di grup WA kantor kini malah bisa heboh.

Tak sedikit pula, seseorang yang terbiasa banyak bicara di kantor, saat di grup WA kantor malah adem-ayem sekarang. Tapi, tetap saja ada yang sama tingkahnya saat komunikasi di kantor maupun via online.

Perbedaan yang saya rasakan sekarang adalah komunikasi kerja via gadget cenderung lebih lugas dan minim basa-basi. Mungkin ini lebih karena untuk efisiensi dan efektifitas kerja di rumah.

Saat masih berjumpa dan bekerja di kantor, komunikasi tentang urusan kerja bisa lebih leluasa sekaligus lama. Ketika belum selesai hari ini, toh esok harinya masih bisa bertemu lagi di kantor.

Namun, sekarang komunikasi via online tak lagi bisa bertele-tele. Kini urusan kerja dan keluarga sama-sama berpusat di rumah. Sebelumnya, ada pembagian jelas yaitu pagi sampai sore fokus di kantor dan malam hari waktu khusus untuk keluarga.

Tak heran, silaturahmi antar rekan kerja di masa pandemi ini lebih berkaitan dengan urusan kerjaan. Kalaupun teman kantor ada yang ingin membahas hal di luar kerjaan, rasanya kok lebih nyaman (dan aman) saat berjumpa langsung saja nanti.

Meskipun begitu, kepedulian sesama rekan kerja juga terus berjalan. Biasanya kami akan saling menanyakan kondisi di daerah masing-masing. Topiknya jelas masih tak jauh-jauh dari kasus COVID-19.

Bentuk silaturahmi lainnya para rekan kerja via grup WA adalah klarifikasi tentang berita seputar COVID-19 yang beredar di masyarakat. Ketika ada yang meragukan kebenaran berita itu (hoax/fake news), maka kami sepakat untuk tidak meneruskan berita itu ke grup lain.

Silaturahmi via dunia maya antar rekan juga tidak melulu serius. Sesekali ada yang melempar gurauan di grup, mulai dari candaan terlucu hingga tergaring hahaha..

Bagi rekan kerja yang sudah memiliki buah hati, mereka juga akan saling bertukar sekilas info tentang (repotnya) mengurus para ananda yang menjalani sekolah online.  Maklum saja, tidak semua orang tua melek teknologi terbaru (maupun tercanggih) yang ada saat ini.

Ramadan ini juga membuat para rekan kerja semakin kreatif memasak untuk berbuka dan sahur.  Untuk yang (lumayan) percaya diri, mereka akan membagikan foto kreasi menunya di media sosial dan status WA. Saat ada yang bertanya, resep lengkapnya lalu dibagi via grup WA.

Pastinya, hingga Idul Fitri nanti, kerja dari rumah masih harus dijalani. Akan tetapi, silaturahmi via komunikasi di dunia maya pun tak pernah berhenti. Mungkin itu yang sering disebut "jauh di mata, dekat di hati."

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun