Gue berdiri di depan pintu
cafe dan memerhatikan seantero
cafe. Lalu berjalan menghampiri sebuah meja dengan tiga orang
glamories. Gue malu dengan kehidupan mereka yang seperti emas di toko perhiasan. Entahlah, gue lebih memilih menjadi bahan bangunan, daripada menjadi sebuah perhiasan.
KEMBALI KE ARTIKEL