dan hidup lagi seperti tak pernah mati
demi Tuhanku yang telah menciptakan waktu
-penyembunyi sajak-sajakku-,
aku bersedia menukar seribu gadisku untuk satu huruf yang menceraikanku,
: kembali
tidur dalam selimutku
dan melahirkan huruf-huruf kecil yang mewarisi nama belakangku
izinkan kubersyair kembali,
atas nama setetes rindu yang menyamudera di jiwaku
hampa itu pahit yang mencabik-cabik kenangan.
gelap lagi menyiksa
izinkan aku bersyair
dan hidup seperti tak pernah mati
Nino Zulfikar
Jakarta, Hari Akhir 2011