Puasa ternyata melahirkan mitos. Mitos puasa seperti larangan melakukan hubungan seks selama bulan Ramadhan, berenang membatalkan puasa, sampai mitos semua dosa diampuni. Itulah sebabnya, maka para koruptor di penjara dan koruptor yang tak tertangkap dan belum dicokok ada yang menjalankan puasa. Selama bulan puasa, mereka khusuk dan mendadak menjadi alim, nyantri, berpakaian kok terus-menerus, dan tampak taat menjalankan puasa di penjara dengan kekhusukan melebihi para ulama. Puasa dianggap menjadi alat pencuci dosa korupsi oleh para koruptor. Itu salah satu mitos yang merusak makna puasa, bahwa semua dosa diampuni setelah menjalankan ibadah puasa.
KEMBALI KE ARTIKEL