Golkar tinggal memiliki dua pilihan: memilih Setya Novanto atau Ade Komaruddin. Kedua orang ini memiliki sejatinya sama saja, orang-orang Ical. Golkar memilih Ketua Umum selalu memililih yang memiliki pengaruh kuat. Pengaruh kekuatan utama itu ada pada Setya Novanto yang memiliki kekuatan uang dan pengaruh tak terbatas, pun jelas didukung oleh Jenderal Luhut Pandjaitan. Sementara Akom tampil lebih low-profile dan tidak brangasan yang sejatinya sama-sama orang Ical. Akibatnya, kedua pilihan ini sama sekali tak menguntungkan bagi Golkar, dan Golkar digiring menjadi partai beringin bonsai.
KEMBALI KE ARTIKEL