Sepak terjang Ahok, Lulung dan Daeng Aziz terkait Kalijodo semakin memesona. Namun bagi Ahok dan Lulung sejatinya sedang mencari
legacy politik - dan pribadi - di Ibu Kota Jakarta. Lokasi pelacuran Kalijodo diobrak-abrik oleh Ahok. Preman dan mafia kekuar dari sarang mereka. Lulung pun menggandeng 50 DPRD DKI Jakarta bersimpuh menekan meminta KPK menangkap Ahok agar dipenjara. Keduanya menggambarkan epik akhir kisah angkara dan dharma manusia. Mari kita tengok esensi sesungguhnya makna penghancuran lokalisasi Kalijodo dari kacamata kesedihan pelacur, kejayaan Ahok, menertawakan Lulung, preman, mafia, manusia dengan hati gembira ria menonton kekalahan adharma angkara murka melawan dharma kebaikan manusia girang sambil menari menyanyi jungkir balik bahagia senantiasa selamanya.
KEMBALI KE ARTIKEL