Menjadi pemain Timnas U 19 itu susah dan menyenangkan. Dipukul 0-1 oleh Australia, dipastikan Timnas U 19 tersingkir dari turnamen Piala Asia U 19. Itu kekalahan kedua setelah dalam pertandingan pertama dicukur Uzbekistan dengan skor 1-3. Dipuji, dipuja, dihargai, diharapkan, dimanjakan, dan didoakan akhirnya Timnas U 19 mengakhiri kisahnya dengan penuh kesadaran dan kenyataan: tersingkir dari Piala Asia U 19 Myanmar. Timnas U 19 hanyalah suatu upaya, ikhtiar dan usaha untuk menjadi besar. Dalam konteks sepakbola sebagai potret kehidupan manusia, bagaimana menempatkan Timnas U 19 secara proporsional agar selalu positif menghargai keberhasilan (dan ketidakberhasilan) usaha Timnas U 19 dan peran mereka dalam kehidupan?
KEMBALI KE ARTIKEL