Banjir kembali menggenangi Kampung Pulo setinggi 2,5 meter - sementara di tempat lain tak ada banjir di Jakarta. Mengejutkan. Banyak orang mengungsi. Mereka menyelamatkan diri dari kepungan air bah. Publik terhenyak, termasuk saya. Anak-anak balita menangis di pengungsian sebuah sekolah. Ibu-ibu kesulitan menyusui. Para bapak dan orang dewasa sibuk menata sumbangan dari pemerintah. Dari para dermawan. Dari para relawan. Bendera partai berkibar di pengungsian: yang paling getol pasang bendera PKS dan Demokrat. Itu sepuluh tahun lalu. Itulah kesadaran pertama tentang melihat penderitaan akibat banjir. Bagaimana fenomena Kampung Pulo menjadi lambang cinta dan tradisi pencurahan kasih sayang dan kesetiakawanan sosial? Mari kita simak fenomena ini dan manfaat keberadaan Kampung Pulo dengan hati gembira ria senang bahagia lupa log out pula.
KEMBALI KE ARTIKEL