Ya, wanita cantik itu, tujuh tahun lebih muda dariku. Sudah dua tahun ini dia menemani hidupku. Aku memintanya dari keluarganya, dari sebuah kota kecil, di negara tetangga, dan membawanya ke rumahku ini. Aku memintanya ini-itu, aku menyuruhnya melakukan ini-itu, aku menuntutnya bisa, tahu, dan mengerti segala sesuatu. Dan dia, selalu tunduk patuh padaku. Apapun diselesaikan. Apapun dia tahu. Meskipun tidak tahu seratus persen, tapi setidaknya pengetahuannya melebihi pengetahuanku, termasuk di negaraku ini.
Wanita itu, kini pun bekerja. Gajinya hanya setara dua puluh lima juta di kampungnya, tidak seberapa, tapi dia masih bisa melepaskan gajinya itu untukku dan keluargaku. Entah, lelaki macam apa aku ini. Suami macam apa pula aku ini. Tanggung jawab rumah tangga dan tiang keluarga, semua dilakukannya, dan dia tidak pernah mengomel seperti perempuan-perempuan di negaraku ini bila diperlakukan seperti itu.Â