Selain kaya dengan keindahan alam, Indonesia juga dikarunia oleh Sang Semesta dengan keragaman budaya, adat istiadat, dan kuliner. Banyaknya daya tarik utama yang dimiliki tidak heran bila Indonesia menjadi salah satu destinasi unggulan yang tidak hanya didatangi wisatawan dalam negeri namun juga mancanegara. Dari tahun ke tahun jumlah wisatawan yang datang berkunjung ke Indonesia semakin meningkat. Tentu saja ini akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi wisata khususnya para pengusaha kreatif.
Kemajuan teknologi yang mudah diakses oleh siapa saja pun turut berperan besar dalam meningkatkan kunjungan wisata. Berwisata bukan lagi menjadi hal langka tetapi sudah menjadi kebutuhan untuk wajib yang harus dipenuhi. Kemudahan dalam mengakses informasi melalui smartphone untuk mendapatkan informasi wisata dan juga kemudahan dalam mengunggahnya ke sosial media layak bila kita bangga berwisata di Indonesia.
Namun sayangnya kemudahan yang didapat melalui smartphone tersebut tidak diimbangi dengan smart attitude. Masih banyak para wisatawan yang tidak memiliki rasa saling memiliki untuk turut menjaga keindahan alam yang sudah terlahir sempurna ini. Banyak dijumpai sampah-sampah yang tidak dikelola baik dan mempengaruhi kebersihan juga kenyamanan destinasi wisata. Parahnya lagi sampah-sampah yang dihasilkan oleh para wisatawan berdampak pada pencemaran lingkungan yang lebih luas.
Sampah-sampah yang paling banyak ditinggalkan oleh para wisatawan didominasi oleh sampah sampah plastik. Itulah mengapa saat ini Indonesia menjadi salah satu negara penghasil sampah plastik yang berakhir ke laut terbesar kedua setelah Cina. Sudah sepatutnya destinasi wilayah di Indonesia telah memiliki sistem pengelolaan sampahnya sendiri. Misalnya pengelolaan sampah organik yang dapat dimanfaatkan sebagai kompos untuk menyuburkan tanaman di sekitar obyek wisata atau dimanfaatkan menjadi bahan bakar sebagai energi penggerak yang dapat dioptimalkan para pengusaha industri kreatif di sekitar destinasi wisata.
Mengingat luasnya Indonesia dan banyaknya destinasi wisata yang tersebar di seluruh daerah Indonesia, sulit untuk membuat hal tersebut dalam waktu cepat, sedangkan kita butuh kecepatan dalam mengurangi sampah sejak detik ini juga. Untuk itu lebih bijak rasanya jika kita memulai dari diri sendiri dalam mengurangi sampah dan menjadi wisatawan pintar atau smart traveler yang ramah lingkungan tanpa meninggalkan kelestarian lingkungan.