Namun bukan berarti UMKM tidak mengalami hambatan. Berbagai permasalah mulai dari rendahnya penjualan, sistem permodalan, terbatasnya akses distribusi, sulitnya mendapatkan bahan baku, hingga menurunnya tingkat produksi menjadi hal umum yang kerap dialami. UMKM yang diharapkan menjadi penggerak ekonomi bahkan akan mengalami penurunan profitabilitas yang cukup besar.
Karena itu diperlukan bentuk kewirausahaan yang dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Untuk menuju model kewirausahaan seperti ini, peran teknologi memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan UMKM ke depannya. Ada empat hal penting yang terkait kewirausahaan digital, yaitu (siapa) pelaku digital, aktivitas digital (apa), (mengapa) melakukan digitalisasi usaha, dan (bagaimana) organisasi digital memajukan usaha.
Hingga saat ini 42 persen UMKM di Indonesia telah memanfaatkan media sosial untuk memasarkan usahanya. Hal ini membuktikan pelaku UMKM telah berhasil mengembangkan usahanya melalui platform digital. Meskipun telah mengalami peningkatan pengguna platform digital oleh para pelaku UMKM, masih ada kendala yang dihadapi seperti:
Pertama, masih banyaknya pelaku UMKM yang belum mengimbangi kemampuan produksinya untuk memenuhi tuntutan pasar digital.
Kedua, kemampuan UMKM dalam mempertahankan kualitasnya masih belum merata.
Ketiga, masih rendahnya tingkat literasi digital yang dimiliki pelaku UMKM.
Mengingat masih adanya kendala yang harus dihadapi para pelaku UMKM inilah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI turut serta dalam mendorong pemberdayaan UMKM, salah satu dengan menghadirkan BRILianpreneur yang diselenggarakan dalam rangka memperingari HUT127BRI.
Dalam BRILianpreneur BRI menghadirkan para UMKM yang dipilih dengan mempertimbangkan aspek environmental, sosial, dan governance (ESG). Untuk memberikan pengaruh peningkatan penjualan bagi UMKM terpilih, BRI mengadakan business matching antara pelaku UMKM dengan buyer internasional. Untuk hal ini BRI bekerjasama dengan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC), Atase Perdagangan (ATDAG) Kementerian Perdagangan, Kantor Dagangan dan Ekonomi Indonesia (KDEI) serta berkolaborasi dengan Overseas Network BRI.
Dengan adanya kerjasama yang dibentuk BRI membantu para UMKM yang akan go global untuk semakin mudah menembus pasar internasional. Para pelaku UMKM pun merasakan besarnya dampak dari BRILianpreneur, BRIPahlawanFinansial karena dapat mendatangkan lebih banyak calon pembeli, nilai transaksi, dan juga image produk UMKM yang semakin dikenal di pasar global.