Hari pertama kursus, seorang bapak sepuh menjadi instrukturku. Beliau menanyakan alasanku mengikuti kursus. Kukatakan jujur bahwa aku sedang mengalihkan perhatian dari kegalauan. Entahlah aku juga heran mengapa begitu polos dan jujurnya aku menceritakan kondisiku.Â