Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerbung Pilihan

Damar Derana (Part 24)

28 Mei 2024   08:57 Diperbarui: 28 Mei 2024   09:38 123 0
Damar Derana Part 24

Bonus yang Manis

Hari itu kepala Nadya pusing bukan main. Pambudi mengantarkan ke dokter langganan. Pamela genap berusia tujuh bulan ketika dikabarkan oleh dokter yang merawat bahwa Nadya ternyata sudah hamil tiga bulan. Luar biasa. Baik Pambudi maupun Nadya menyambut berita itu dengan sukacita. Berapa pun Tuhan memberikan, mereka siap menerima dengan bahagia.

Ketika mempersiapkan syukuran ulang tahun Pamela yang pertama, Nadya dan Pambudi berencara menyelenggarakan pesta kecil-kecilan dengan seluruh keluarga inti. Dimintalah ibu dan mertua datang sehari sebelumnya supaya ikut membantu ini itu karena perutnya sudah sangat besar. Perkiraan dokter persalinan dalam minggu ini.

Namun, malam hari sebelum ulang tahun Pamela itu Nadya harus memeriksakan diri ke rumah sakit bersalin untuk mengecek kandungan karena tanda-tanda persalinan sudah jelas. Selain flek, mules berkepanjangan, gelombang cinta pun berdatangan beberapa saat secara berkala. Ternyata, Nadya masih diizinkan istirahat di rumah. Besok diminta kembali jika gelombang cinta sudah semakin intens dan ajeg.

Malam itu, Nadya bermain gym ball dan birthing ball agar baby-nya segera mempersiapkan diri dengan baik. Nadya masih setia mengikuti metode ITS, isap tiup, senyum dalam menanti kehadiran si buah hati. Bernapas dengan perut, bersenandung, dan jalan kaki memutari ruangan rumahnya yang besar dilakukan dengan hati-hati.

Pambudi selalu menemani di samping sambil memberikan support agar tetap tabah dan sabar. Mereka berdua menantikan saat launching putra kedua dengan tenang dan bahagia. Meskipun usia Nadya tidak muda, ia yakin bisa mengalami persalinan secara normal, wajar, dan alami tanpa induksi.

Ketika Pambudi sedang mengistirahatkan diri sejenak setelah seharian bersibuk ria dalam rangka persiapan ulang tahun Pamela, perut Nadya makin sakit. Nadya hanya berdoa agar suami bisa tidur meskipun hanya sebentar. Nadya pun membangunkan Bik Irah dan sopir yang diminta berjaga tidur di rumah itu. Nadya meminta diantarkan ke klinik bersalin dan dibiarkanlah suami beristirahat sejenak.

Arloji imut di lengan menunjukkan angka dua dini hari. Sesampai di klinik bidan jaga kaget karena Nadya sudah pembukaan delapan.

"Sebentar lagi,"  kata bidan sambil tersenyum manis.

"Jika masih kuat, berjalan-jalan saja dahulu!" saran suster. Nadya sudah tidak dapat membalas saran itu dengan senyum karena rasanya bukan main sakitnya.

Pukul empat pagi, Pambudi datang membawakan segelas susu hangat. Ini sangat melegakan. Nadya memang ingin persalinan kedua juga ditunggui oleh suami. Setelah menghabiskan segelas susu, Nadya sudah tidak kuat lagi. Ternyata sudah lengkap, pembukaan sepuluh.

Pagi hari tepat Pamela berulang tahun, Nadya melahirkan putra kedua berjenis kelamin lelaki. Lengkaplah sudah kebahagiaan keluarga kecil itu. Bayi kedua ini lumayan besar dengan BB 3,3 dan panjang 50 cm. Wajahnya sangat mirip dengan ayahandanya, Pambudi. Padahal, hasil tes USG tiga bulan sebelumnya menyatakan bahwa si baby perempuan. Ternyata malah lahir cowok. Luar biasa. Kejutan manis dari Tuhan yang selalu disyukuri.

Nadya yang menitipkan Pamela kepada ibu mertua, beliau merasa kewalahan. Pamela yang ceriwis selalu mencari sang mama. Karena itu, diantar sopir kepercayaan, Pamela dibawa menjenguk mama. Sementara itu, karena plasenta belum diputus, Nadya tidak diizinkan menerima siapa pun.

Pamela menangis dan meronta, beruntung seorang suster membawanya melihat-lihat burung merak yang dipiara di bagian belakang klinik itu. Pamela pun menghentikan tangis setelah mengelus beberapa kucing persia yang sedang dikandangkan di sana.

Ketika mengetahui Pamela  sedang mengelus kucing, Pambudi memberikan roti tawar berlapis selai yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pamela sangat menyukai kudapan tersebut sehingga kangen kepada mama sedikit terlupakan.

Pambudi pun memikirkan nama putranya ini dan melalui browsing ditemukanlah satu nama indah, yakni Damar Dala Danadyaksa yang berarti laki-laki dengan jalan kehidupan terang, terjaga, kelak menemukan kejayaan. Disodorkanlah catatan nama itu kepada istrinya. Nadya pun sangat menyukai.

Demikianlah keluarga kecil ini hendak meraih kebahagiaan yang sempurna karena kegagalan masa lalu menjadi cermin bahwa segala sesuatu yang ditentukan Tuhan Sang Khalik penguasa alam semesta harus senantiasa disyukuri. Sebagaimana Allah mengubah nasib dan jalan hidup beberapa wanita yang disebut mandul, Nadya pun mengalami. Nikmat dan anugerah-Nya yang luar biasa.

Selesai


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun