Tekad bulat Nadya bukan sekadar angan-angan, melainkan benar-benar direalisasikan. Diwujudnyatakan segala sesuatunya dengan sengaja, penuh perhitungan, teliti, dan hati-hati. Tanpa bicara dengan siapa pun. Perlahan, tetapi pasti. Ia berjalan mendongak sambil menyambut masa depan. Tak peduli walau harus sendiri. Maka, ia sengaja menutup mata terhadap kondisi Vivi yang sedang dan akan lahiran.
Lembaran Baru
Tepat saat Nadya mengusap air mata, Pambudi Setyanto, sang Direktur Utama rekanan kerja yang baru, dengan berwibawa memasuki ruangan. Pambudi sangat kaget karena yang di hadapannya adalah sosok yang sangat dicintai sebelas tahun lalu. Ya, sebelum menikah dengan Prasojo, Pambudi telah jatuh cinta kepadanya. Namun, Pambudi kalah cepat.