Air mata Nadya pun mengucur deras seiring kepergian suami menuju ke kamar Vivi yang kini diam-diam sudah menjadi madunya itu. Dibenamkanlah mukanya ke permukaan bantal sambil dipuaskan tangis di sana. Nadya tahu, bahtera rumah tangganya sudah retak dan sebentar lagi akan pecah  berkeping-keping. Nadya pasrah. Dia benar-benar pasrah.