Di hati bepak merintih,"Aku ingin kembali!"
Prahara melintas. Bapak, ibu bertikai
Virus menggerogoti, hati bapak menjerit
Di sudut lain dia melihat sendiri
Bapak menggampar ibu, tersungkur
Lalu bapak pergi entah kemana
Dia pun tak tahu kepergian lelaki itu
Bapak tak peduli yang ditinggal meratap
Merintih memohon agar tak melangkah
Dia hanya bisa menatap punggung lelaki itu
Lalu merangkul ibu, masih tersungkur
Ditatihnya ibu, kakinya sendiri
seperti melumpuh
Dia membopong ibu ke tilam pembaringan
Susunan bambu berbaris sederhana
Diraihnya selimut hijau tua, telah usang
untuk sang ibu
Digelarnya benda itu, diselimuti raga ibu
Hatinya gamang seperti rentanya jiwa
Di tempat tidur itu dia nampak kukuh
"Andai kumampu mengusir corona,
Bapak tak mungkin pergi,"bisiknya