Upaya itu semakin terlihat kala Prabowo Subianto memimpin Kementerian Pertahanan. Sebagai sang Jenderal (Purn), Kepercayaan Presiden Joko Widodo kepada Prabowo dianggap tepat sasaran.
Terbukti, sejak menjabat Prabowo telah mengunjungi beberapa negara sahabat dan juga menerima kunjungan kenegaraan. Pertemuan antar negara itu tidak lain selain membangun hubungan baik juga untuk mensukseskan program kerja Kemhan.
Seperti pengadaan alutsista modern. Kemhan telah menghadirkan sejumlah alutsista seerti pesawat tempur dan jenis alutsista lainnya. Di bulan September ini, Prabowo kembali tertarik dengan 15 pesawar tempur Eurofighter Typhoon dari negara Austria. Meskipun merupakan pesawat bekas, tapi tidak diragukan soal kecanggihan teknologinya.
Pemerintah Austria pun merespon baik keinginan Menhan Prabowo. Kendati demikian pihaknya mengajukan syarat, yakni meminta pemerintah Indonesia mempertimbangkan terkait administrasinya. Sebab, perlu mengantongi ijin dari pemerintah Amerika karena sebagian teknolognya berasal dari negeri Paman Sam itu.
Jadi ada pertimbangan yakni merupakan pesawat bekas tapi didukung teknologi canggih dan perlu mengantongi ijin yang kabarnya cukup rumit. Dua alasan ini pasti dipertimbangkan baik-baik oleh Menhan Prabowo, apalagi kehadiran 15 pesawat tempur itu membantu Tiga Mara TNI menjaga kedaulatan NKRI.
Apapun yang menjadi keputusan Menhan Prabowo, sudah pasti untuk kepentngan bangsa dan negara, kepentingan untuk melindungi segenap rakyat Indonesia. semoga alutsista Indonesia semakin berkembang pesat dari waktu ke waktu.