Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Ar-Rahman (True Story)

9 Maret 2011   05:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:56 236 1

Tak pernah terbayangkan sebelumnya aku akan mengalami jalan hidup seperti ini. Ya..ini memang bagian dari keterbatasan manusia mengetahui jalan hidup bagaimana yang akan dilalui di kemudian hari. Aku dilahirkan sebagai anak kedua dari 4 bersaudara dari sebuah keluarga yang sangat sederhana. Keluarga kami tidak pernah berpikir akan bagaimana hidup selanjutnya, yang terpikirkan hanyalah harus makan apa 6 mulut ini setiap hari. Bapak bekerja sebagai pesuruh di sebuah warung bakso sedang ibu sibuk mengurus 4 anaknya. Kami mengontrak sebuah kamar ukuran 3x3 dengan biaya 100 ribu perbulan di daerah kuncen utara pasar klithikan. Kakakku berumur 10 dan aku 8 tahun bekerja sebagai pencuci piring di warung makan dekat rumah dengan upah 2000 rupiah + lauk untuk sekali makan perhari. Tentu kami tidak pernah berpikir apakah upah yang kami terima sepadan dengan yang kami kerjakan. Ya, diperbolehkan bekerja di sana saja sudah sangat disyukuri.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun