Stabilitas perekonomian merupakan salah satu hal yang menjadi fokus utama setiap negara, mengingat dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh ketidakstabilan ekonomi, seperti tingginya inflasi, pengangguran, serta rendahnya pertumbuhan ekonomi. Salah satu alat utama yang digunakan oleh BI adalah pengaturan suku bunga. Penurunan suku bunga berpotensi untuk meningkatkan likuiditas dan mendorong aktivitas ekonomi, sementara kenaikan suku bunga bertujuan untuk mengendalikan inflasi dan menurunkan laju pertumbuhan yang terlalu cepat. Kedua pendekatan ini memiliki dampak yang berbeda tergantung pada tujuan kebijakan yang ingin dicapai. Namun, dalam konteks perekonomian Indonesia yang terbuka dan sangat dipengaruhi oleh arus global, kebijakan moneter yang diterapkan harus fleksibel untuk merespons tantangan eksternal, seperti krisis keuangan global.
KEMBALI KE ARTIKEL