Krisis keuangan global 2008 memberikan pelajaran penting bahwa menjaga stabilitas ekonomi tidak hanya cukup dengan menjaga stabilitas harga melalui kebijakan moneter, tetapi juga harus melibatkan stabilitas sistem keuangan. Dalam konteks ini, kebijakan makroprudensial menjadi elemen kunci dalam pencegahan krisis di masa depan. Sebagai instrumen yang berorientasi pada stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan, kebijakan ini melampaui pendekatan mikroprudensial yang fokus pada kesehatan lembaga keuangan secara individu. Instrumen seperti
Loan-to-Value (LTV) ratio, yang diterapkan oleh Bank Indonesia (BI), adalah salah satu contoh konkret bagaimana kebijakan makroprudensial digunakan untuk mengelola risiko sistemik. Â
KEMBALI KE ARTIKEL